IDXChannel - Harga bawang putih merangkak naik sampai tembus Rp40.000 per kilogram (kg). Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf mengatakan, salah satu penyebab harga bawang putih melonjak yakni tingginya biaya transportasi darat. Menurut dia, hal itu membuat para pengusaha bawang putih mau tidak mau merogoh kocek lebih banyak untuk biaya bahan bakar minyak (BBM).
"Kenapa BBMnya? BBM (Subsidi) sudah tepat tapi ada penyimpangan ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk trasportir tapi karena langka dan harga naik otomatis cost transportasi naik dan ini mempengaruhi HPP, harga produksi meningkat," ujar Retno dalam diskusi publik bersama Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (PUSBARINDO) di Jakarta, Kamis (23/5/2023).
Selain itu, menurut Helfi, transportasi laut juga memberikan kontribusi kenaikan harga bawang putih. Sebab, transportasi ini sangat bergantung dengan kondisi cuaca.
"Hal ini banyak dirasakan oleh para pelaku usaha di wilayah timur. Produsen distribusi dari pusat kota ke Jayapura untuk distribusi ke daerah-daerah wilayahnya sangat sulit sehingga market naik 3 kali lipat sampai 4 kali lipat di sana," jelas Helfi.
Adapun penyebab lainnya, sebut dia, karena penawaran dan permintaan tidak berbanding lurus yang artinya ketika supply kurang, harga cenderung meningkat lantaran demandnya yang juga tinggi. Begitu pun sebaliknya. Belum lagi, ada dugaan penimbunan ketika distribusi bawang putih berjalan.