Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sendiri pun sudah menerima proposal rencana investasi dari perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat itu.
Saat ini, Indonesia sudah membuat kesepakatan perjanjian kerja sama dengan produsen global lainnya untuk EV battery di Indonesia. Misalnya dalam penandatanganan perjanjian antara konsorsium BUMN di bawah PT Pertamina, PT PLN dan MIND ID sebagai holding company pertambangan dengan CATL dan LG Chem.
Erick meyakini dengan penggarapan EV battery akan menjadi pondasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang ke depan.
"Nah hal-hal ini tentu tidak lain Indonesia tumbuh dengan program yang jelas seperti EV battery ini bisa juga menjadi pondasi daripada pertumbuhan Indonesia, tidak hanya untuk satu tahun tapi 20 tahun yang akan datang berdasarkan kekuatan sumber daya alam Indonesia," ucap dia. (sandy)