IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, kondisi pangan nasional sedang berada dalam tren positif. Dia mengklaim saat ini harga pangan stabil, inflasi turun, dan stok dalam status aman.
“Kami pantau bersama Pak Mendagri, kami kolaborasi untuk menstabilkan harga. Yang terjadi adalah inflasi turun 2,37 menjadi 2,31. Ini jadi salah satu indikasi bahwa pangan kita sudah mulai stabil,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).
Amran menekankan pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras. Selain harga, pemerintah juga memastikan ketersediaan bahan pangan yang mencukupi.
”Kita juga lakukan operasi pasar besar-besaran, kita siapkan 1,3 juta ton. Dan bahan pokok yang dijual GPM (Gerakan Pangan Murah) harganya lebih terjangkau bagi masyarakat Ini terus kita dorong,” katanya.
Lebih lanjut, Amran menyampaikan, capaian ini juga tidak lepas dari peningkatan produksi dalam negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional naik lebih dari 3 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu.
Bahkan, estimasi Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat produksi beras Indonesia pada musim tanam 2025/2026 mencapai 35,6 juta ton.
“Ini patut kita syukuri. Tahun lalu kita masih mengimpor beras hampir 4 juta ton. Namun, tahun ini, dengan stok yang melimpah lebih dari 4 juta ton, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa impor. Bahkan Nilai Tukar Petani (NTP) juga naik ke angka 123, yang menjadi indikator kesejahteraan petani semakin membaik,” ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan, tren penurunan inflasi salah satunya didorong oleh langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Dia juga berharap dengan dikeluarkannya beras SPHP dapat memberikan kontribusi lebih untuk menstabilkan harga beras di masyarakat.
”Beras SPHP ini bukan hanya murah, tapi juga kualitasnya bagus. Bulog menjual dengan harga yang lebih terjangkau. Program ini sangat membantu masyarakat," kata Tito.
"Dengan SPHP yang digencarkan Bulog atas perintah Bapak Presiden dan Bapak Mentan, kita harapkan harga beras yang sempat naik bisa kembali turun, sementara yang sudah stabil tetap terjaga,” ujarnya.
(Dhera Arizona)