Sebab, saat ini sistem penjadwalan kereta di Indonesia masih memprioritaskan kereta jarak jauh. Kemudian, perlu adanya penanganan yang serius terhadap perlintasan sebidang.
Selanjutnya, panjangan jalur double-double track di lintasan itu. Bahkan jika dimungkinkan menggunakan sistem rel kereta dengan 3 track dan melakukan elektrifikasi.
"Bisa enggak? Bisa kalo mau diperpanjang ke sana. Nanti harus ada elektrifikasi dan penjadwalannya dan double-double track perlu diperpanjang dan juga mungkin triple track," katanya.
Direktorat Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyatakan pihaknya masih belum mendiskusikan kelanjutannya proyek KRL hingga ke Karawang.
Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menjelaskan bahwa terdapat sejumlah pertimbangan dan kendala dalam melanjutkan proyek tersebut yakni dari segi sarana dan prasarananya.
Salah satunya terkait dengan Listrik Aliran Atasnya yang harus diperpanjang, jumlah armada KRL yang terbatas hingga waktu perjalanannya. "Karena semakin panjang, frekuensi makin tinggi dan ini juga kan keretanya masih terbatas," katanya saat ditemui di Kantor Kemenhub, Rabu (20/12/2023).
(FRI)