Pada saat yang sama, warga yang lain berbagi tagihan restoran mahal mereka, seperti Babel Baher yang menghabiskan 5 juta pound Lebanon untuk sekali makan dan memposting tagihan itu di Facebook.
"USD250 hampir tidak berarti apa-apa untuk seseorang yang datang dari luar negeri," tulis seorang pengguna Facebook bernama Rania pada postingan tersebut.
“Ini adalah tagihan yang sangat murah untuk seseorang yang memiliki dolar AS dan makan malam ini tidak mahal sama sekali dibandingkan dengan di luar negeri,” papar dia.
Al Khatib mengatakan bahwa mereka yang dibayar dalam dolar AS menjalani kehidupan yang terjangkau dengan hanya USD300 dari gaji mereka, sementara sebelumnya mereka membutuhkan USD3.000 untuk memiliki kualitas hidup yang sama.
“Kebijakan tambal sulam untuk mendukung beberapa komoditas tidak membantu karena semua komoditas yang disubsidi diselundupkan,” ujar Al Khatib.
(IND)