"Mata uang BRICS akan optimal digunakan saat pasar uang dunia tersedia untuk memastikan pertukaran mata uang tersebut aman, andal dan dilengkapi dengan perangkat transaksi dan hukum yang kuat," ujar Arianto.
Terpisah, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa menilai, dengan adanya BRICS harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena ada dua dampak yang akan ditimbulkan.
"Karena ada dampak positif, ada dampak negatif. Kalau kita lihat lawannya BRICS kan Barat, kita di posisi mana? Apakah kita unaligned seperti zaman non-block? Apakah kita Timur, apa Barat? Kita pikir harus dipertimbangkan dengan baik supaya dampaknya ke kitanya seimbang," ujar Purbaya.
(Fiki Ariyanti)