"Kalau pemerintah sih boleh-boleh saja, tergantung dari konsorsiumnya saja mau bentuknya. Kan ada 35 persen nih (hak partisipasi) yang lowong," tuturnya.
Arifin mengatakan, pemerintah masih berupaya agar Blok Masela tetap bisa on stream atau berproduksi di tahun 2027 sesuai dengan target awal. Walaupun ada potensi keterlambatan karena pandemi Covid-19 dan pencarian mitra pengganti Shell.
Meskipun demikian, dia memastikan jika pencarian mitra pengganti Shell setidaknya bisa rampung di tahun ini. Dia pun memastikan jika Pertamina bisa masuk ke dalam konsorsium, dengan porsi hak partisipasi yang belum ditentukan.
"Enggak diarahkan, dia (Pertamina) menghitung sendiri (hak partisipasi) supaya dia masuk enggak rugi," pungkasnya.