sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Melemah Lagi, Sentimen The Fed Dorong Rupiah ke Rp15.056 per USD

Economics editor Anggie Ariesta
06/07/2023 15:31 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (6/7/2023). 
Melemah Lagi, Sentimen The Fed Dorong Rupiah ke Rp15.056 per USD. Foto: MNC Media.
Melemah Lagi, Sentimen The Fed Dorong Rupiah ke Rp15.056 per USD. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (6/7/2023). Mata uang Garuda turun 38 poin ke level Rp15.056/USD dari penutupan sebelumnya di Rp15.017/USD. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hari ini sempat dibuka pada level Rp15.063 dengan rentang pergerakan harian Rp15.044 - Rp15.077.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menilai Risalah Fed menunjukkan hampir semua anggota bank sentral mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, mengutip inflasi yang membandel dan pasar tenaga kerja yang terlalu panas.

"Risalah meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan dalam pertemuan akhir Juli Fed, sementara juga mendorong investor masuk ke dolar dan keluar dari pasar Asia yang berisiko tinggi," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (6/7/2023).

Data selama seminggu terakhir menunjukkan bahwa aktivitas bisnis China memburuk selama tiga bulan berturut-turut di bulan Juni, menunjukkan bahwa pemulihan pasca-Covid di negara tersebut telah kehabisan tenaga.

"Lebih banyak indikator ekonomi China juga tersedia dalam beberapa hari mendatang, dengan data inflasi utama akan dirilis minggu depan," katanya.

Selain kondisi ekonomi yang lemah, yuan juga dilanda kekhawatiran akan memburuknya hubungan perdagangan antara AS dan Cina. 

Beijing memblokir ekspor bahan pembuat chip utama ke AS, meningkatkan ancaman terhadap AS. pembalasan, yang dapat mengganggu perdagangan global.

Dari sentimen domestik, Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023. 

S&P sebelumnya merevisi ke atas outlook menjadi stabil dan mempertahankan peringkat Sovereign Credit Rating Indonesia di level BBB pada 27 April 2022.

Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang solid, rekam jejak kebijakan yang baik, dan konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari target awal. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement