"Perempuan Indonesia yang bergabung bersama PosAja ini memiliki sentuhan berbeda ketika berinteraksi dengan pelanggan atau kantong-kantog bisnis. Apalagi, mereka kami bekali dengan berbagai pengetahuan seperti cara pacaging yang baik. Sehingga ketika berinteraksi dengan pelanggan mereka bisa membantu bagaimana membuat kemasan berstandar global," beber Ana.
Perempuan, lanjut Ana, harus dilibatkan dengan berbagai sektor ekonomi, termasuk bisnis kurir dan logistik. Apalagi, potensi bisnis sektor logistik saat ini mencapai sekitar Rp4.000 triliun, naik sejak masa pandemi yang hanya sekitar Rp3.000 triliun.
Kedepan, potensi bisnis sektor logistik diperkirakan akan terus meningkat seiring perubahan pola belanja masyarakat menjadi online.
"Kami memiliki 1 juta network, menjangkau hingga daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). PosAja! juga terhubung dengan jaringan Pos di 228 negara di dunia. Kekuatan kami ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia," imbuh Ana.
(SLF)