sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menakar Peluang Menggiurkan dari Penerapan Teknologi CCS

Economics editor Tangguh Yudha
21/04/2025 16:35 WIB
Dengan CCS, katanya, industri di Indonesia seharusnya bisa lebih menggeliat lagi.
Menakar Peluang Menggiurkan dari Penerapan Teknologi CCS. (Foto MNC Media
Menakar Peluang Menggiurkan dari Penerapan Teknologi CCS. (Foto MNC Media

"Karena sekarang global trend-nya itu adalah green products atau blue products atau cleaner products. Jadi di saat produk yang kita hasilkan itu bisa mereduksi emisinya dan kita bisa clean sebagai low carbon products, kita bisa jual lebih mahal," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Belladonna, industri-industri hilir Indonesia saat ini sudah melakukan ekspor ke luar negeri. Contohnya baja, yakni sekitar 8 persen dari total ekspor baja Indonesia diekspor ke Uni Eropa, yang pada 2026 akan mengaplikasikan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).

"Jadi semua barang-barang yang impor ke EU harus low carbon products, kalau tidak mereka akan dikenakan pajak atau bisa sama sekali tidak bisa diimpor ke EU. Jadi itu adalah peluangnya," ujarnya.

Selain itu, kata dia, CSS dibutuhkan karena walaupun Indonesia melakukan elektrifikasi dengan mengganti mobil konvensional dengan mobil listrik atau mengganti fuel dengan bio fuel, upaya ini masih menghasilkan emisi yang cukup tinggi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement