"Pendidikan dan pelatihan vokasi itu sebagai cara kita ya mengatasi mismatch tadi. Perguruan tinggi, kami, kalau Kemenaker kan urusannya pelatihan (vokasi), bukan pendidikan, pelatihan vokasi. Harus juga menyesuaikan dengan kebutuhan teknologi yang semakin tinggi," katanya.
Sementara Rektor UT, Ojat Darojat, mengaku terus menyiapkan lulusannya agar mampu bersaing di tengah tingginya kemajuan teknologi digital saat ini. pemanfaatan teknologi bahkan telah diterapkan sejak awal perkuliahan.
"Saat ini kita sangat eksesif di dalam mengintegrasikan kemajuan yang telah dicapai dalam bidang teknologi ke dalam proses program UT, termasuk juga dalam ujian UT. Jadi kegiatan-kegiatan perkuliahan sudah sangat sarat dengan pemanfaatan teknologi," tutupnya. (RRD)