sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mendag Salahkan Perang Rusia-Ukraina soal Harga Minyak Goreng Meroket

Economics editor Athika Rahma
17/03/2022 14:57 WIB
Kementerian Perdagangan menyebut, penyebab melonjaknya harga minyak goreng saat ini dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
Kementerian Perdagangan menyebut, penyebab melonjaknya harga minyak goreng saat ini dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina.  (Foto: MNC Media)
Kementerian Perdagangan menyebut, penyebab melonjaknya harga minyak goreng saat ini dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan menyebut, penyebab melonjaknya harga minyak goreng saat ini dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina. Hal itu berdampak pada harga minyak goreng di pasar domestik Indonesia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan, Rusia dan Ukraina merupakan negara yang memproduksi minyak dari biji bunga matahari.  Namun karena mereka berkonflik, pengguna minyak biji matahari atau sunflower dialihkan ke CPO. Hal itulah yang mengakibatkan harga CPO menjadi mahal dan otomatis berimbas pada harga minyak goreng di dalam negeri.

"Invasi Rusia terhadap Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang tinggi, terutama Rusia dan Ukraina ini penghasil daripada minyak sunflower penggantinya adalah minyak CPO sehingga  menyebabkan harga minyak CPO Rp 14.600 pada awal Februari menjadi Rp 18.000 kemarin, dan sudah turun sedikit namun pada dasar naik karena mekanisme pasar," jelas Mendag di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022).

Kendati demikian, dia memastikan stok minyak goreng di dalam negeri aman jelang Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 2022. 

"Saya hari ini mengecek ketersediaan bahan pokok, sembako, dan barang penting menjelang Ramadhan. Kalau kita lihat di dalam (pasar) sudah jelas minyak goreng stoknya ada, tetapi sesuai keputusan ratas (rapat terbatas) kemarin harganya menurut keekonomian diatur oleh pasar," ujar Lutfi. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement