“Kita tidak mau arus urbanisasi di Indonesia mengikuti gaya Jepang. Pondasi kita di Indonesia adalah desa. Ada 75 ribu desa yang harus dibangun untuk menghindari tragedi seperti di Jepang,” kata dia.
Dia juga menyoroti kondisi di Korea Selatan, di mana 83 persen penduduknya meninggalkan desa untuk tinggal di perkotaan. Situasi ini, menurut Yandri, telah membuat pemerintah Korea kewalahan dalam menjaga keseimbangan pembangunan wilayah.
Yandri pun menegaskan desa adalah keunggulan utama Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Desa mengusung tagline 'Bangun Desa, Bangun Indonesia, Desa Terdepan untuk Indonesia.'
“Kita harus membangun dari desa, dari bawah, untuk pemerataan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Ini sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yaitu membangun desa sebagai basis kemajuan bangsa,” ujar Yandri.