Hingga 8 Maret 2025, telah selesai dilakukan rampcheck atau uji kelaikan terhadap 60,67 persen atau 18.746 unit bus, terhadap 85,49 persen atau 660 unit kapal, 68,47 persen pesawat, 60,66 persen atau 1.547 unit lokomotif dan kereta, serta terhadap 43 persen atau 70 unit kapal penyeberangan.
"Hari puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada tanggal 28 Maret 2024, namun demikian karena telah disetujuinya pemberlakukan work from anywhere (WFA), maka kami juga mengantisipasi apabila terjadi kepadatan atau kegiatan mudik yang mulai berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025," kata Dudy.
Dia menyampaikan sejumlah titik utama yang perlu diperhatikan adalah lokasi wisata di daerah-daerah tujuan mudik, pasar tumpah yang biasanya mulai dibuka menjelang arus mudik dan arus balik, perlintasan sebidang perkeretaapian.
Kemudian yang juga perlu mendapat perhatian adalah pelabuhan penyeberangan yang berpotensi mengalami penumpukan, seperti Pelabuhan Merak dan Bakauheni, Provinsi Banten, dan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk di Jawa Timur.
"Untuk menyikapi hal itu, kami juga telah bekerja sama dengan beberapa Pemda, khususnya untuk mengantisipasi titik titik padat tersebut. Kami juga meminta adanya pengamanan dari pihak Kepolisian dan Pemda setempat," ujar Dudy.
(NIA DEVIYANA)