Dengan ke depannya, lebih memprioritaskan perawatan rumah sakit untuk pasien Covid-19 bergejala berat atau kritis. Menkes Budi menyebut sekarang tingkat keterisian rumah sakit akibat Covid-19 masih rendah.
“Jadi sebenarnya ke depannya kita lebih efisien, pasien OTG bisa isoman (isolasi mandiri) atau isoter (isolasi terpadu). Sebenarnya keterisian RS kita itu masih sangat rendah,” lanjut Menkes Budi.
Sementara dari aspek layanan telemedicine untuk para pasien positif gejala ringan atau tanpa gejala, diketahui sudah bisa melayani ratusan ribu pasien positif.
“Layanan telemedicine yang sudah kita lakukan di Jakarta sudah bisa melayani 150 ribu secara kumulatif yang positif terkena. Sudah mengirimkan juga sekitar 28 ribu obat-obatan ke mereka yang terkonfirmasi positif,” tutup Menkes Budi.
Menkes menginfokan, jaringan layanan telemedicine untuk pasien positif Covid-19 pada bulan Februari 2022 ini akan diperluas oleh Kemenkes ke berbagai daerah lainnya. Mulai dari Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.