Budi juga mengatakan pihaknya sedang melakukan studi bagaimana treatment pemberian vaksin bagi kelompok usia dibawah 18 tahun tersebut. Studi dilakukan dengan membandingkan kasusnya di negara Eropa, Asia, maupun Amerika.
"Bagaimana mereka melakukan treatment pemberian vaksin untuk di bawah usia 18 tahun. Dan di grup mana mereka memberikan. Sehingga dengan demikian kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data penggunaan atau policy di negara-negara lain dan juga data ilmiah kesehatan emergency use authorization yang sudah diberikan terhadap putusan vaksin tersebut,” papar Budi. (TIA)