sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menkeu: Penyerahan DIPA dan TKDD 2023 Tanda Dilaksanakannya APBN

Economics editor Anggie Ariesta
01/12/2022 11:39 WIB
Artinya, dengan adanya penyerahan ini Kementerian/Lembaga juga Pemerintah Daerah sudah mulai bisa melakukan kegiatan.
Menkeu: Penyerahan DIPA dan TKDD 2023 Tanda Dilaksanakannya APBN. Foto: MNC Media.
Menkeu: Penyerahan DIPA dan TKDD 2023 Tanda Dilaksanakannya APBN. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2022. 

Acara penyerahan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Pelaksanaan Penyerahan DIPA dan TKDD Tahun Anggaran 2023 menandakan akan dilaksanakannya APBN 2023. Artinya, dengan adanya penyerahan ini Kementerian/Lembaga juga Pemerintah Daerah sudah mulai bisa melakukan kegiatan.

"Kita mengetahui bahwa APBN bekerja luar biasa sangat keras pada tahun 2020-2022 ini di dalam menangani Covid-19 selama tiga tahun berturut-turut, namun kita melihat pelaksanaan APBN telah mampu melindungi masyarakat, melindungi perekonomian dan sekarang saatnya APBN mulai disehatkan kembali," ujar Sri Mulyani dalam Keterangan Pers di Kantor Presiden, Kamis (1/12/2022).

Sri Mulyani menerangkan risiko dari perekonomian serta APBN bergeser dari tadinya pandemi menjadi risiko global. 

Hal tersebut dipicu kenaikan barang-barang yang berhubungan dengan pangan dan energi, menyebabkan inflasi global melonjak tinggi dan menimbulkan respons kebijakan dalam bentuk pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga.

"Ini tentu menimbulkan 3 potensi krisis yang harus diwaspadai pada tahun 2023 yaitu krisis pangan, krisis energi dan potensi krisis keuangan yang di berbagai negara yang tidak memiliki fondasi yang kuat," jelas Sri Mulyani.

Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan berbagai risiko tersebut.

Disisi lain, ekonomi global dengan inflasi tinggi dan pengetatan moneter diperkirakan juga akan mengalami stagflasi dan tensi geopolitik meningkatkan juga risiko dari non ekonomi.

"APBN 2023 dirancang sebagai instrumen untuk tetap menjaga optimisme dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan dari risiko global," kata dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement