sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah, Belanja Pendidikan Tembus Rp600 Triliun

Economics editor Michelle Natalia
02/02/2023 10:56 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan APBN 2023 akan terus membangun fondasi yang lebih kuat bagi perekonomian Indonesia. 
Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah, Belanja Pendidikan Tembus Rp600 Triliun. Foto: MNC Media.
Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah, Belanja Pendidikan Tembus Rp600 Triliun. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan APBN 2023 akan terus membangun fondasi yang lebih kuat bagi perekonomian Indonesia. 

Pertama dengan memastikan bahwa pengeluaran dan seluruh fiskal akan mendukung kualitas pertumbuhan. 

Menkeu menjelaskan, kualitas pertumbuhan ini akan diukur dengan indeks kualitas manusia. Oleh karena itu pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial akan tetap menjadi yang terbesar. 

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah belanja pendidikan kita akan mencapai di atas Rp600 triliun, yaitu Rp612 triliun. Ketika saya pertama kali diangkat sebagai Menkeu pada tahun 2005-2006, total anggaran Indonesia tidak lebih dari Rp550 triliun. Itu total anggarannya. Saat ini total belanja pendidikan akan lebih besar dari Rp600 triliun," ujar Sri di Jakarta, dikutip Kamis (2/2/2023). 

Menurutnya, hal ini untuk memberi gambaran besarnya dan alokasi yang terus didedikasikan pemerintah dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM). 

Dalam hal ini belanja tidak hanya akan dilakukan oleh pemerintah pusat, namun juga perhatian diberikan melalui belanja pemerintah daerah yang secara langsung meningkatkan kualitas manajemen sekolah hingga pengajaran dan juga memberikan dukungan dengan cara yang jauh lebih fleksibel dan inovatif. 

Kedua, melalui belanja kesehatan. Total anggaran kesehatan yang direncanakan pada APBN 2023 sebesar Rp178,7 triliun. Oleh karena pandemi Covid-19 sudah relatif dapat dikelola, kini Pemerintah berfokus pada pengeluaran kesehatan yang tidak terkait Covid. 

“Stunting sangat penting, tetapi pencegahan dan kuratif masalah kesehatan lainnya juga sama pentingnya. Dalam pencegahan artinya kita harus memperkuat sistem kesehatan hingga ke puskesmas dan posyandu, yang kemudian dikaitkan dengan kembalinya stunting pada anak di bawah lima tahun atau bahkan bayi yang dikandung oleh ibu, yaitu juga sangat penting," tandas Sri.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement