sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menko Airlangga Klaim Luas Kebakaran Hutan Turun 91,48 Persen di 2020

Economics editor Rina Anggraeni
16/04/2021 09:07 WIB
Luas area kebakaran hutan Indonesia mencapai 300.000 hektar pada 2020.
Luas area kebakaran hutan Indonesia mencapai 300.000 hektar pada 2020. (Foto: MNC Media)
Luas area kebakaran hutan Indonesia mencapai 300.000 hektar pada 2020. (Foto: MNC Media)

"Pertemuan perdana tingkat menteri ini memberi kita kesempatan untuk melakukan dialog terbuka antara negara-negara produsen dan konsumen dalam masalah keberlanjutan guna mempromosikan dan meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial serta perlindungan lingkungan," di Jakarta, Jumat (16/4/2021).

Di tengah banyaknya kebijakan perdagangan yang restriktif dari negara-negara Eropa, melalui forum ini Indonesia bertekad untuk menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.  “Indonesia akan memimpin dengan memberikan contoh (leading by example),” kata Menko Airlangga 

Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret sebagai negara pertama yang mengimplementasikan Voluntary Partnership Agreement (VPA) on Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) bersama Uni Eropa dan Inggris. Indonesia juga telah melakukan penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Dalam sesi yang sama, Menteri Pasifik dan Lingkungan Inggris, Lord Zac Goldsmith menyampaikan pentingnya membangun momentum dan meningkatkan kolaborasi dalam menyusun peta jalan dan merumuskan aksi-aksi konkret untuk dapat disepakati nantinya pada Sidang Perubahan Iklim COP26 di Glasgow. Undangan dan tawaran Co-chairmanship Dialog FACT kepada Indonesia merefleksikan pengakuan Inggris terhadap komitmen kuat Indonesia dalam penanganan di bidang perlindungan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. “Terdapat peluang bagi dunia untuk melakukan suatu pendekatan yang berkelanjutan antara pemanfaatan lahan dan produksi komoditas senilai USD4,5 triliun setiap tahun hingga 2030, seraya menjaga lingkungan,” ujar Lord Goldsmith. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement