sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menko Airlangga: RI Butuh 600 Ribu Talenta Digital per Tahun

Economics editor Michelle Natalia
02/09/2022 17:24 WIB
Menko Airlangga Hartarto menyebut Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital setiap tahun guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menko Airlangga: RI Butuh 600 Ribu Talenta Digital per Tahun (Foto: MNC Media).
Menko Airlangga: RI Butuh 600 Ribu Talenta Digital per Tahun (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Transformasi digital merupakan salah satu kunci dalam percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional. Upaya mengakselerasi transformasi digital juga menjadi strategi pemerintah dalam memastikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 menyentuh angka tertinggi di kawasan ASEAN dan mencapai sebesar USD70 miliar. Nilai ini diprediksi akan meningkat hingga USD330 miliar di tahun 2030. 

Dengan peningkatan yang pesat tersebut, kebutuhan akan talenta digital sebagai navigator utama dalam menggerakkan ekosistem digital turut meningkat, sehingga pemerintah juga berupaya mendorong pengembangan talenta dan infrastruktur digital melalui berbagai kebijakan.

“Pada 2030 diprediksi akan terjadi kekurangan 47 juta talenta digital di kawasan Asia Pasifik dan saat ini, Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahun. Untuk itu, pemerintah telah menginisiasi berbagai kebijakan,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech serta membuka secara resmi kegiatan Indonesia Cloud Day 2022, dikutip Jumat (2/9/2022). 

Salah satu kebijakan yang diinisiasi pemerintah, yakni Program Kartu Prakerja yang bersifat end-to-end digital. Sebagai program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa bantuan biaya dengan nilai manfaat hingga Rp3,55 juta bagi tiap individu. 

Sementara itu, Kartu Prakerja telah menyasar lebih dari 13 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten atau kota dan memperlihatkan infrastruktur digital Indonesia telah mampu menjangkau hingga seluruh wilayah.

Selain itu, guna mempersiapkan bekal bagi generasi muda dalam menghadapi transformasi dunia kerja di masa mendatang, pemerintah juga telah memberlakukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian inti dari kurikulum pendidikan di seluruh jenjang pendidikan.

Selanjutnya, pemerintah juga mendukung upaya peningkatan riset dan inovasi digital, khususnya bagi pengembangan bisnis UMKM dan start-up melalui penciptaan ekosistem yang kondusif dan mampu memperkuat kolaborasi antar stakeholders serta peningkatan investasi di bidang riset, pengembangan, dan penerapan teknologi digital yang inovatif.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, pemerintah berupaya memperluas konektivitas dengan membangun berbagai infrastruktur digital mulai dari Jaringan Fiber Optic Palapa Ring, Menara Base Transceiver Station (BTS), Satelit Multifungsi Satria pada pulau-pulau yang relatif kecil, perluasan cakupan 4G dan penerapan 5G, hingga pembangunan Pusat Data Nasional di sejumlah lokasi strategis.

Selain berbagai kebijakan dalam negeri tersebut, pemerintah juga berperan dalam penetapan akselerasi digitalisasi sebagai salah satu agenda utama Presidensi G20 Indonesia guna mendorong deliverables konkret untuk transformasi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan. 

Literasi digital juga akan menjadi bagian dari target ASEAN dalam bentuk Digital Economy Framework yang diharapkan dapat didorong melalui kepemimpinan Indonesia pada ASEAN 2023 mendatang.

“Saya berharap kegiatan Indonesia Cloud Day 2022 dapat menjadi wadah utama dalam mewujudkan tonggak digital Indonesia dalam memfasilitasi kolaborasi para profesional digital, membangun talenta digital, membuka akses teknologi untuk semua, dan mendorong dampak berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Airlangga. (FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement