Sementara dari aspek moneter sepanjang 2025 BI telah memotong 125 basis poin.
"Sehingga BI Rate turun menjadi 4,75 persen. Ini mendorong kredit usaha dan belanja," kata Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, pihaknya bersyukur inflasi tercatat 2,28 persen secara yoy terkendali dalam rentang sasaran target nasional.
"Hal ini dipengaruhi konsistensi kebijakan suku bunga BI dan dorongan insentif fiskal pemerintah dalam melakukan ekspektasi inflasi," katanya.
Dengan indikator tersebut, hampir seluruh risiko pertumbuhan di tahun 2026 sudah dikelola dan diserap di tahun ini.
"Jadi Pak Presiden risiko yang akan muncul seluruhnya sudah price-in sudah masuk di dalam tingkat suku bunga dan harga-harga termasuk rupiah di tahun ini," kata Airlangga.
"Sehingga untuk 2026 yang kita lihat adalah upsight rise dengan baseline di 5,4 persen susai dengan APBN. Kita berharap dan optimis tahun depan lebih baik dari tahun ini," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)