IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pengembangan koperasi dihadapkan pada tiga disrupsi sekaligus.
Pertama adalah disrupsi pandemi yang mengubah pola aktivitas dan munculnya norma baru, kedua adalah disrupsi demografi dimana struktur demografi didominasi oleh generasi milenial, generasi Z, dan generasi alpha dengan total 64,69%, dan yang ketiga adalah disrupsi teknologi atau era Revolusi Industri 4.0 dengan kemudahan akses teknologi.
"Dalam menanggapi tiga disrupsi itu, pemerintah merumuskan pengembangan ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024, dimana koperasi ditargetkan berkontribusi 5,5% terhadap PDB nasional dan terwujud 500 koperasi modern pada tahun 2024 nanti," ujar Teten dalam Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-74 Tahun 2021 di Jakarta, Senin(12/7/2021).
Guna mewujudkan target-target tersebut, sekaligus rebranding koperasi sebagai entitas bisnis yang modern, kontributif, dan kompetitif, pemerintah menerapkan langkah-langkah strategis pengembangan koperasi.
"Pertama, transformasi kelembagaan dan usaha koperasi melalui pengembangan model bisnis koperasi melalui korporatisasi pangan, pengembangan factory sharing dengan kemitraan terbuka agar terhubung dengan rantai pasok, pengembangan Koperasi Multi Pihak, dan penguatan kelembagaan dan usaha anggota koperasi melalui strategi amalgamasi (spin off dan split off)," jelas Teten.