Pada kesempatan tersebut, Nicke mengatakan investasi yang dilakukan dengan menghadirkan 2 kapal yakni Pertamina Pride dan Pertamina Prime ini sejalan dengan arahan pemegang saham untuk go global.
"Kedua kapal ini akan melayani pasar luar negeri dan mengangkut crude dari Aramco ke Indonesia. Dengan kapal sendiri kita memiliki fleksibilitas yang lebih karena Pertamina memiliki cadangan di luar negeri dan produksi 110 ribu barel per hari ,"ujar Nicke.
Selain itu, lanjut Nicke, PIS akan bertransformasi menjadi integrated marine logistic, karena bukan hanya mempunyai kapal, tapi juga sarana tambahan dan storage yang ada di pelabuhan.
"Dengan demikian, maka value chain yang akan dikelola PIS juga akan semakin besar,"imbuhnya.
Erry menjelaskan sebagai perusahaan shipping yang berorientasi pada konsumen, PIS terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan energi dengan terus melahirkan berbagai terobosan. Salah satunya adalah menghadirkan kapal tanker raksasa, VLCC PERTAMINA PRIDE tyang berkapasitas 2 juta barel dan dibangun di Galangan Japan Marine United (JMU) sejak tahun 2018.
“VLCC PERTAMINA PRIDE ini bertujuan untuk mempermudah alur distribusi energi dan mengamankan pasokan kebutuhan captive crude ke refinery/kilang Pertamina secara FOB Ras Tanura-Cilacap dengan lebih efisien, sehingga siap menjadi urat nadi distribusi energi untuk negeri," tutup Erry. (TYO)