"Sekarang bagaimana kita bisa melakukan percepatan program jargas. Pemerintah juga mengupayakan harga fit gas itu yang ekonomis dengan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk jargas ini dengan ongkos subsidi LPG dalam jangka panjang," kata Arifin dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu (10/7/2024).
Isu lain yang juga dibahas adalah progres Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).
Sebelumnya, pada Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI tanggal 8 Juli 2024 lalu, RPP KEN sudah mendapatkan persetujuan dari fraksi-fraksi Komisi VII DPR RI untuk dapat dibahas di level yang lebih lanjut.
Selanjutnya, akan dilaksanakan sejumlah agenda lanjutan pada masa reses, diantaranya Focus Group Discussion (FGD) dan sinkronisasi materi yang sudah diusulkan oleh fraksi-fraksi di Komisi VII DPR DRI.
Oleh karena itu, Menteri Arifin menekankan agar pembahasan detil mengenai RPP KEN dapat diselesaikan pada masa reses.
"Perlu kita bahas supaya PP KEN ini bisa jalan. Jangan kita menyusunnya dengan berbelit-belit. Tetapi harus memiliki dasar hukum yang kuat. Contohnya mengenai infrastruktur energi, ini perlu betul dipertebal," kata Arifin.
Selain progres RPP KEN, Sidang ini juga membahas mengenai progres pengembangan PLTN di Indonesia. PLTN sendiri, imbuh Arifin, sudah disertakan dalam dalam target capaian Net Zero Emission (NZE) 2060.