"Kami ingin memastikan kemampuan jaringan lab sudah mampu melihat penyebarannya di dunia, mengidentifikasi dengan cepat dan mampu merespon dengan kebijakan," terangnya.
Budi melanjutkan, kebijakan yang pemerintah Indonesia berbasis data. Jadi dari negara yang positif ada dan yang kemungkinan ada juga melihat faktor resiko penerbangan ke Indonesia.
"Kita lihat ini tidak hanya lewat udara tapi juga pelabuhan laut. Karena pengalaman kita varian delta justru dari laut. Kita pastikan semua kantor karantina pelabuhan, laut, darat dan udara bekerja dengan keras. Kebijakan kita semua kedatangan internasional nanti akan kita tes PCR kalau positif akan ada genome sequence apakah ada varian baru atau tidak. Sampai sekarang Indonesia belum teramati adanya varian Omicron," pungkas Budi. (TYO)