IDXChannel - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami pembengkakan biaya, di mana anggaran kini telah mencapai USD1,6 miliar. Meski begitu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan hal itu tidak akan berdampak pada pelaksanaan pembangunannya.
“Pembengkakan biaya tidak menjadi penghambat, Aktivitas pembangunan saat ini terus berjalan, justru kasus covid yang menjadi penghambat dalam p proyek KCJB ini,” kata GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (8/11/2021).
Sebagai upaya percepatan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC menyebut pihak pengelola telah melakukan berbagai penambahan shift kerja, titik kerja dan juga alat di titik kritis main line.
“Perlu diketahui banyak faktor yang mempengaruhi cost overrun ini. Salah satunya pengadaan lahan. Banyak faktor di lapangan yang membuat akhirnya biaya bertambah. Seperi relokasi fasilitas umum dan sosial. Hal ini menambah luas pengadaan lahan bertambah,” paparnya.
Selain itu, penggunaan frekuensi GSM-R untuk operasional kereta api. Pada anggaran awal, kita mengacu pada apa yang terjadi di China.