“Di China, penggunaan frekuensinya free, disediakan oleh Pemerintah. Sementara di Indonesia, kebijakannya lain. Harus ada biaya investasi yang dikeluarkan dan ini di luar anggaran awal,”ujarnya.
Kemudian, terkait biaya investasi untuk instalasi PLN ada sejumlah biaya instalasi yang harus ditanggung PT KCIC.
“Selain itu cost overrun ini juga berasal dari pekerjaan variation order dan financing cost serta pekerjaan lainnya yang memang harus dilakukan untuk kebutuhan penyelesaian proyek KCJB,” ungkapnya.
Meski demikian, KCIC berharap KCJB bisa selesai sesuai dengan penugasan dan target yg ditetapkan oleh share holder dan pemerintah dan menjadi moda transportasi yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat. (TYO)