IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2022 sebesar 5,01% year on year (yoy). Secara kumulatif, ekonomi RI sepanjang 2022 mampu berada di angka 5,31% atau lebih tinggi dari Pre-Covid.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, namun tetap waspada dan antisipatif terhadap tantangan global.
Airlangga pun menjabarkan enam risiko ekonomi di 2023.
"Masalah ekonomi yang belum usai seperti konflik Rusia-Ukraina yang mengganggu sisi suplai, dan ada kemungkinan ketegangan geopolitik lainnya, seperti AS-Tiongkok," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (6/1/2023).
Kedua, inflasi global mulai terkendali, namun timing penyesuaian kebijakan moneter ketat sangat krusial agar peningkatan cost of fund tidak mendorong inflasi meningkat lagi.
Ketiga, Airlangga juga mengatakan likuiditas global masih terbatas, sehingga bisa menghambat investasi.
"Keempat, perlambatan ekonomi yang semakin nyata meskipun tidak sampai resesi akan menghambat peningkatan ekspor,' tuturnya.
Kelima, ruang fiskal yang semakin sempit dengan return defisit APBN kurang dari 3% di tengah penerimaan dari rezeki nomplok komoditas yang akan semakin kecil dari 2022.
Terakhir, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim yang menimbulkan berbagai bencana alam yang menimbulkan kerugian ekonomi. (NIA)