Meski surplus sektor migas pada Juni 2023 jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, namun angkanya lebih rendah jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu.
Neraca dagang migas tercatat defisit USD0,96 miliar dengan komoditas utama penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak.
Momok Neraca Dagang
BPS melaporkan ekspor migas tercatat USD1,26 miliar atau mengalami penurunan 3,64 persen secara bulanan per Juni 2023. Sementara secara tahunan ekspor migas menyusut 18,74 persen yoy. Adapun impor migas mengalami penurunan 39,49 persen secara tahunan.
Namun, defisit migas seolah menjadi momok dalam neraca dagang RI. Dalam dua dekade terakhir, Indonesia pertama mencatat defisit perdagangan migas pada 2013, yang kian melebar di tahun-tahun berikutnya.
Adapun volume impor migas Indonesia per 2022 meningkat 5,61 juta ton menjadi 47,74 juta ton. Sedangkan volume ekspor migas turun 8,66 persen menjadi 24,56 juta ton.