Ridwan memaparkan, dari kajian mineral ikutan pertambangan timah yang telah dilakukan oleh Kementerian ESDM pada 2017 silam, ada prioritas pengembangan untuk industri strategis berbasis timah, yakni industri pertahanan, kesehatan, dan industri energi.
"Dapat dikatakan mineral-mineral ini akan menjadi bahan baku industri masa depan. Dari survei yang dilakukan oleh Badan Geologi, setidaknya ada 28 LTJ yang potensial untuk dilanjutkan eksplorasinya," ungkapnya.
Selain itu, ada juga mineral kritis dan strategis, di mana mineral-mineral ini keberadaannya sangat penting, tak tergantikan, dan akan menjadi bahan baku berbagai industri masa depan.
(IND)