sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Modal Nekat, Milenial Ini Relakan Seluruh Gaji Demi Cicilan Rumah di Bekasi

Economics editor Bima Setiyadi
07/12/2021 18:15 WIB
Dengan penghasilan standar Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp4,2 Juta, pemuda 32 tahun itu akhirnya berani mengikhlaskan seluruh penghasilanya untuk cicilan rumah.
Modal Nekat, Milenial Ini Relakan Seluruh Gaji Demi Cicilan Rumah di Bekasi. (Foto: ilustrasi/MNC Media)
Modal Nekat, Milenial Ini Relakan Seluruh Gaji Demi Cicilan Rumah di Bekasi. (Foto: ilustrasi/MNC Media)

"Kalau DP 30 persen cicilan sekitar Rp5 juta, gaji joint incame hanya Rp8 juta. Aturan Bank itu cicilan maksimal 30 persen dari joint incame. Ah coba bikin rekening fiktif," kata pria berbadan tegap itu.

Rekeninig fiktif pun dibuat Andi yang mendapat dukungan dari sang sales perumahan. Pendapatannya dibuat sekitar Rp12 Juta. Namun sayang, biaya pembuatan rekening yang menghabiskan uang pribadinya sebesar Rp3 Juta itu ditolak oleh perbankan lantaran tidak sesuai aslinya.

Kepalang tanggung, kata Andi, dirinya terus melangkah untuk mencari uang muka tambahan yang menjadi satu-satunya solusi melangsungkan akad Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di perbankan.

"Bangunan rumah sudah hampir jadi dan harus sudah akad. Kalau cicilan sekitar Rp3 Juta itu harus DP Rp100 Juta berikut BPHTB. Uang baru ada Rp60 Juta," ceritanya.

Andi terus mencari hingga akhirnya dalam satu bulan dia bisa mendapatkan tambahan sekitar Rp30 Juta. Entah bagaiamana caranya.  Terpenting kata dia tidak merampok atau melakukan kriminal dalam mendapatkan uang itu.

"Nekat dah tuh akad dengan cicilan Rp3 Juta. Gaji cuma Rp4 Juta. Sisanya buat istri. Istri memang kerja, tapi kalau urusan rumah saya komitmen untuk tidak membebani keuangan dia," ungkapnya.

Matanya memandang ke atas, sambil duduk bersila, Andi mengucap syukur lantaran sudah hampir berjalan dua tahun tanpa gaji yang sudah diallihkan untuk membayar cicilan rumah tetap bisa melanjutkan hidup bersama keluarga kecilnya tanpa membebani orang yang ada disekitarnya. (FHM)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement