IDXChannel - Mudik lebaran remi dilarang, pemberlakuan aturan ini dimulai tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang. Namun demikian, kebijakan ini akan berimbas pada sektor yang biasanya memanfaatkan momen tersebut.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Ebi Junaidi, menjelaskan, berdasarkan data yang ada memang terjadi penurunan tingkat infeksi di Indonesia. Namun, yang menjadi perhatian jika seandainya terlihat setelah liburan itu terjadi peningkatan jumlah terinfeksi.
Memang pada saat liburan memang kerap terjadi peningkatan mobilitas.
“Di liburan kita melihat terjadi peningkatan infeksi ini juga diakibatkan karena mobilitas yang meningkat. Jadi kalau seandainya kemudian pemerintah melakukan pelarangan untuk mudik selama lebaran kali ini, maka pada saat yang sama tujuannya menjadi sangat jelas ada kebaikan di situ,” jelasnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Di sisi lain, kata dia, ada sektor lain yang sangat terdampak akibat adanya larangan ini. Salah satunya adalah perusahaan transportasi yang memang selama pandemi sangat terimplikasi yang kemudian harus bertahan lebih di saat ada larangan tersebut.
“Biasanya kan di saat Lebaran atau Ramadan ini adalah saat di mana mereka “panen” kan, itu di satu sisi. Jadi, ada sektor yang akan berimbas sekali, sebenarnya Covid-19 saja sudah berimbas sangat berat kepada sektor transportasi,” ujar Ebi.