"Kalau nanti dalam perjalanannya tim (pengelola tambang) menemukan berbagai macam situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk pengelolaan tambang yang pro-keadilan sosial, pro-kesejatheraan sosial, dan pro-lingkungan ya kami tidak akan memaksakan diri," kata Haedar.
"Akhirnya nanti dengan bertanggungjawab pula IUP itu kami kembalikan," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)