“Terkait penemuan ini khususnya dampaknya terhadap efektivitas vaksin, WHO berdasarkan berbagai studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa beberapa varian memiliki besaran pengaruh yang sedikit hingga sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu.
"WHO menyatakan bahwa varian B117 mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca. Varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin Moderna, pfizer, AstraZeneca dan Novavax. Sedangkan varian P1 mempengaruhi efikasi Moderna dan pfizer. Dan untuk varian B1617 mempengaruhi efikasi Moderna dan Pfizer,” ungkap Wiku.
Namun, perlu diketahui bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara. “Dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang sedang dilakukan. Pada prinsipnya perubahan efikasi beberapa jenis vaksin terjadi karena seluruh vaksin yang dikembangkan dan digunakan saat ini masih menggunakan virus yang belum bermutasi atau original varian dari Wuhan dimana virus Covid-19 pertama kali ditemukan,” katanya.
Namun perlu diketahui bahwa perubahan efikasi vaksin atau kemampuan vaksin dalam mencegah penyakit pada penerima vaksin tidak membuat besar efikasinya turun di bawah 50% dia menjadi ambang batas minimal efikasi yang ditolerir oleh WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak. Bahkan beberapa diantaranya masih memiliki aplikasi diatas 90%.
(SANDY)