sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mutasi Covid-19 Terdeteksi di Indonesia, Satgas: Pulau Jawa Mendominasi

Economics editor Binti Mufarida
01/06/2021 16:20 WIB
Sampai saat ini menurut weekly epidemiological update oleh WHO diketahui terdapat empat jenis varian yang menjadi perhatian
Mutasi Covid-19 Terdeteksi di Indonesia, Satgas: Pulau Jawa Mendominasi
Mutasi Covid-19 Terdeteksi di Indonesia, Satgas: Pulau Jawa Mendominasi

IDXChannel - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan varian mutasi Covid-19 saat ini telah terdeteksi di semua pulau di Indonesia dan didominasi di Pulau Jawa. 

“Berdasarkan data sebaran whole genome sequencing komplit saat ini di provinsi di Indonesia per tanggal 30 Mei 2021, diketahui bahwa hampir telah terdeteksi di semua pulau di Indonesia. Dan penemuan varian didominasi di beberapa daerah di Pulau Jawa,” ungkap Wiku pada Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 1 Juni 2021 secara virtual, Selasa (1/5/2021). 

Wiku mengatakan virus Covid-19 terus mengalami mutasi. Dan sampai saat ini menurut weekly epidemiological update oleh WHO diketahui terdapat empat jenis varian yang menjadi perhatian yaitu B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, B11281 atau disebutnya P1 dari Brazil dan Jepang, dan B1617 dari India. 

“Varian yang menjadi perhatian atau variant of concern adalah varian yang berdasarkan penemuan ilmiah terbukti mengalami perubahan karakteristik, baik satu atau lebih diantaranya dapat bersifat lebih menular, menimbulkan gejala yang lebih parah, maupun menurunkan efikasi vaksin, keandalan pengobatan, serta akurasi alat uji yang sudah ada,” ungkap Wiku. 

Wiku mengatakan terkait dengan temuan ini, WHO juga mengatakan bahwa ada beberapa varian mutasi Covid-19 yang juga mempengaruhi efikasi vaksin. 

“Terkait penemuan ini khususnya dampaknya terhadap efektivitas vaksin, WHO berdasarkan berbagai studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa beberapa varian memiliki besaran pengaruh yang sedikit hingga sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu. 

"WHO menyatakan bahwa varian B117 mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca. Varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin Moderna, pfizer, AstraZeneca dan Novavax. Sedangkan varian P1 mempengaruhi efikasi Moderna dan pfizer. Dan untuk varian B1617 mempengaruhi efikasi Moderna dan Pfizer,” ungkap Wiku. 

Namun, perlu diketahui bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara. “Dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang sedang dilakukan. Pada prinsipnya perubahan efikasi beberapa jenis vaksin terjadi karena seluruh vaksin yang dikembangkan dan digunakan saat ini masih menggunakan virus yang belum bermutasi atau original varian dari Wuhan dimana virus Covid-19 pertama kali ditemukan,” katanya. 

Namun perlu diketahui bahwa perubahan efikasi vaksin atau kemampuan vaksin dalam mencegah penyakit pada penerima vaksin tidak membuat besar efikasinya turun di bawah 50% dia menjadi ambang batas minimal efikasi yang ditolerir oleh WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak. Bahkan beberapa diantaranya masih memiliki aplikasi diatas 90%.  

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement