IDXChannel - Data dari The Economic Impact of Agri-Food Sector in South East Asia yang ditulis oleh Food Industry Asia (FIA), menunjukkan sektor agri-food di Indonesia tetap kokoh selama pandemi COVID-19, dengan pertumbuhan 2% pada tahun 2020, atau terjadi peningkatan kontribusi untuk PDB sebesar USD 8,2 miliar.
Namun, sektor ini diperkirakan akan menghadapi tantangan di masa pemulihan ekonomi. Matriks dari laporan Economic Recovery menempatkan Indonesia dengan risiko pemulihan tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Ini karena Indonesia sangat bergantung pada sektor pariwisata untuk memulihkan kembali industri pangannya.
Menanggapi temuan tersebut Ketua Umum GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman), Adhi Siswaya Lukman mengatakan sektor pariwisata berkontribusi terhadap 8,8% dari total konsumsi pangan di Indonesia.
Namun, faktanya pariwisata internasional masih terus diliputi ketidakpastian. Karena itu industri agri-food perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk mencari strategi baru agar mampu berkembang di era kenormalan baru saat ini.
Menurutnya dari laporan ini terlihat kinerja yang kuat dari industri agri-food serta betapa pentingnya sektor ini dalam mendorong pergerakan ekonomi nasional.