sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Dagang Jatim Alami Defisit USD2,25 Miliar Sepanjang Januari-Juli 2021

Economics editor Lukman Hakim
20/08/2021 10:18 WIB
Secara kumulatif, selama Januari-Juli 2021, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) masih mengalami defisit sebesar USD2,25 miliar.
Neraca Dagang Jatim Alami Defisit USD2,25 Miliar Sepanjang Januari-Juli 2021. (Foto: MNC Media)
Neraca Dagang Jatim Alami Defisit USD2,25 Miliar Sepanjang Januari-Juli 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Secara kumulatif, selama Januari-Juli 2021, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) masih mengalami defisit sebesar USD2,25 miliar. Defisit ini akibat selisih perdagangan ekspor-impor di sektor migas maupun sektor nonmigas yang sama-sama mengalami defisit.

Adapun defisit neraca perdagangan sektor migas adalah sebesar USD2,09 miliar. Sedangkan defisit neraca perdagangan sektor nonmigas adalah sebesar USD0,16 miliar.

"Kondisi ini membuat kinerja kedua sektor tersebut perlu lebih ditingkatkan. Sehingga neraca perdagangan Jatim berubah menjadi surplus di periode berikutnya, di samping itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin, dalam rilisnya, Jumat (20/8/2021).

Secara kumulatif, selama Januari-Juli 2021, impor yang masuk ke Jatim sebesar USD14,86 miliar atau naik 30,27 persen dibandingkan Januari-Juli 2020, yakni sebesar USD 11,40 miliar. Sedangkan untuk ekspor,  secara kumulatif, selama Januari-Juli 2021, sebesar USD12,61 miliar atau naik 12,40 persen dibandingkan Januari-Juli 2020.

Selama Januari-Juli 2021, komoditas ekspor terbesar adalah minyak petroleum mentah yaitu dengan nilai peranan sebesar 8,21 persen atau sebesar USD1,04 miliar. Disusul tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda dengan peranan sebesar 7,27 persen atau sebesar USD916,20 juta.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement