Sektor industri pengolahan masih mendominasi ekspor dengan kontribusi 80 persen, disusul pertambangan (12,74 persen), migas (4,78 persen), dan pertanian (2,48 persen).
Secara kumulatif, ekspor pertanian naik tertinggi sebesar 34,33 persen (CtC). Ekspor industri pengolahan juga naik sebesar 17,02 persen, namun sektor pertambangan dan lainnya turun 23,70 persen serta migas turun 14,09 persen (CtC).
“Penurunan ekspor sektor pertambangan dan lainnya disebabkan oleh tren penurunan harga batu bara di pasar global,” kata dia.
Dari sisi impor, nilai transaksi pada September 2025 tercatat USD20,34 miliar, naik 4,42 persen dibanding Agustus dan tumbuh 7,17 persen secara tahunan. Impor terdiri dari migas sebesar USD2,64 miliar dan nonmigas USD17,70 miliar.