Secara kumulatif, impor Januari–September 2025 mencapai USD176,32 miliar, meningkat 2,62 persen (CtC). Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya impor nonmigas sebesar 5,17 persen, sementara impor migas justru turun 11,21 persen.
Struktur impor Indonesia masih didominasi oleh bahan baku atau penolong (70,55 persen), disusul barang modal (20,36 persen) dan barang konsumsi (9,09 persen). Busan menambahkan, impor barang modal meningkat 19,13 persen, menunjukkan aktivitas industri yang terus bergulir.
“Sekitar 70 persen impor kita berupa bahan baku atau penolong, artinya kegiatan produksi dalam negeri masih kuat. Ini menandakan sektor industri tetap aktif menopang perekonomian nasional,” katanya.
(Dhera Arizona)