Kemudian, kinerja transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2022 mencatat defisit sebesar USD6,1 miliar (1,8% dari PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit USD1,2 miliar (0,3% dari PDB) pada triwulan II 2022.
Meski demikian, investasi asing langsung membukukan surplus yang tetap tinggi sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek perbaikan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.
Sementara itu, aliran keluar neto investasi portofolio meningkat akibat ketidakpastian di pasar keuangan global yang semakin tinggi dan kebutuhan pembayaran surat utang swasta yang jatuh tempo. Transaksi investasi lainnya juga mencatat kenaikan defisit disebabkan oleh peningkatan aset swasta, terutama yang terkait dengan operasional kegiatan usaha.
"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan yang didukung koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," ujar Erwin. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro