IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2022 defisit USD1,3 miliar. Meski defisit, Bank Indonesia mengatakan NPI masih kuat dalam menopang ketahanan eksternal, dengan posisi cadangan devisa pada akhir September 2022 sebesar USD130,8 miliar atau setara dengan pembiayaan 5,7 bulan impor.
Sementara itu, kinerja transaksi berjalan pada triwulan III 2022 semakin solid dengan melanjutkan tren peningkatan surplus, didukung kinerja ekspor nonmigas yang semakin kuat.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono memaparkan transaksi berjalan mencatat surplus sebesar USD4,4 miliar (1,3% dari PDB), lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar USD4,0 miliar (1,2% dari PDB).
Membaiknya kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas seiring dengan tetap kuatnya permintaan ekspor dari negara mitra dagang dan harga komoditas global yang masih tinggi, serta berkurangnya defisit neraca perdagangan migas sejalan dengan penurunan harga minyak dunia.
Defisit neraca pendapatan primer juga sedikit lebih rendah seiring dengan penurunan pembayaran imbal hasil investasi langsung.
Di sisi lain, defisit neraca jasa tercatat lebih tinggi sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik.
Surplus neraca pendapatan sekunder juga sedikit turun sehingga menahan peningkatan surplus transaksi berjalan lebih lanjut.