Banyak negara akhir-akhir ini memperluas tarif, subsidi, dan kebijakan industri, yang mengubah arus perdagangan. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan negara-negara lain semakin mengaitkan langkah-langkah perdagangan dengan keamanan ekonomi dan tujuan iklim, sementara China menggunakan kebijakan stimulus untuk mempertahankan momentum ekspor.
Sementara itu, kebijakan industri (strategi jangka panjang untuk mengembangkan sektor-sektor tertentu) mengubah sektor-sektor utama seperti energi bersih, teknologi, dan bahan baku penting, yang berisiko menimbulkan distorsi persaingan.
Tantangan terbesar pada 2025 adalah bagaimana mencegah fragmentasi global, di mana negara-negara membentuk blok-blok perdagangan yang terisolasi. (Wahyu Dwi Anggoro)