IDXChannel - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto menekankan bahwa sektor riil harus pulih terlebih dahulu.
Menurut dia, dari segi ketahanan likuiditas memang tidak ada masalah. Tetapi, menjadi masalah tersendiri bagi bank adalah ketika tidak ada outlet untuk menyalurkan likuiditas yang berlebih.
"The biggest risk is when the bank is not taking risk," ujar Anung dalam IDX Channel Webinar on TV bertajuk Kesiapan Industri Perbankan Menghadapi Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Oleh karena itu, permasalahan sektor riil harus dicover lebih dulu. Selama setahun ini, bank-bank sudah memberikan ventilator melalui kebijakan restrukturisasi kredit.
"Bank juga sudah mengorbankan penurunan profitabilitas, kemudian ada potensi risiko yang diserap oleh bank dengan pemberian restrukturisasi itu," papar Anung.
Karena kuncinya adalah sektor riil harus bisa tumbuh dan bank harus memberikan kredit. "Tetapi, saat ini, bank kalau mau menyalurkan kredit ya juga gampang saja, people on the street kalau ditawarkan kredit ya juga jalan. Tapi jangan sampai pemberian kredit baru itu menimbulkan permasalahan baru, menjadi restrukturisasi baru," jelasnya.
Saat ini menurut dia, perbankan sedang wait and see, ketika ekonomi tumbuh dan demand optimal, bank bisa tumbuh kredit hingga diatas 9%.
Asumsi tersebut jika sejak triwulan I ini ekonomi mulai tumbuh. "Namun jika tumbuh di triwulan II, maka perkiraannya tumbuh di 7%. Tapi kalau baru di triwulan III atau IV, tumbuh 4% itu sudah sangat bagus," ungkap Anung.
(SANDY)
Advertisement
OJK Tekankan Sektor Riil Harus Pulih Terlebih Dahulu
Dari segi ketahanan likuiditas memang tidak ada masalah.

OJK Tekankan Sektor Riil Harus Pulih Terlebih Dahulu (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement