Dijelaskan peneliti dalam studi ini bahwa meskipun antibodi penetral tidak cukup kuat melawan Omicron, belum ada bukti yang menjelaskan bahwa efek dari itu membuat seseorang yang terpapar Omicron akan sakit parah hingga membutuhkan perawatan rumah sakit, bahkan kematian.
"Informasi ini penting, namun belum bisa jadi kesimpulan seutuhnya. Sebab, kami hanya melihat antibodi penawar setelah dosis kedua. Soal kekebalan seluler belum ada hasil karena baru akan diujikan," kata Matthew Snape, profesor Oxford University yang terlibat dalam penelitian ini.
(NDA)