Terdapat enam prinsip pertanian perkotaan di IKN, yakni: tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan; penerapan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan; integrasiv pemanfaatan sumber pangan lokal; menghasilkan pangan sehat dan berkualitas; menumbuhkan modal sosial; dan mendukung terwujudnya ekonomi sirkular.
Ia juga menyebutkan, pertanian perkotaan setidaknya memiliki tiga keunggulan. Pertama, pertanian perkotaan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga penggunan lahannya efisien karena menggunakan teknologi; Kedua, lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk secara berlebih; dan Ketiga, menghasilkan produksi pangan yang sehat karena tidak tercemar. “Itu yang nanti akan menjiwai pertanian perkotaan kita,” ujar Deputi Myrna.
Lahan di sekitar rumah, mengembangkan kebun komunitas, taman atap (rooftop garden), kebun vertikal (vertical garden), tanaman buah dalam pot, hidroponik, hingga akuaponik merupakan contoh bentuk pertanian perkotaan.
“Pertanian perkotaan itu memanfaatkan tidak hanya lahan tapi juga bangunan, nanti akan ada bangunan-bangunan tinggi, apartemen, gedung pemerintahan, itu ada atapnya bisa dimanfaatkan,” jelas Deputi Myrna.
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Setia P. Lenggono mengatakan, pertanian perkotaan itu memang harus didesain sedemikian rupa.