Yus menjelaslan, giling tebu yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 125 hari tahun ini mengalami kenaikan produksi sebesar 37,8% dari realisasi tahun lalu serta diikuti dengan kenaikan rendemen sebesar 25,6% menjadi 8,5%. Dengan kenaikan tersebut, akan menjadikan PT IGG meraih keuntungan yang sangat besar dan memenuhi 2% dari produksi gula nasional.
Menurut Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara, Mahmudi, potensi PT IGG sangat besar, dengan perkiraan pendapatan sekitar Rp 700 milyar.
"Sehingga perlu kerja sama dan kekompakan antara Karyawan off farm dan on farm dengan harapan untuk menuju sukses giling 2021," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur PTPN XII, Siwi Peni optimis dalam 3-5 tahun mendatang PT IGG akan mampu meningkatkan kapasitas giling pabrik dari 6.000 TCD menjadi 8.000 TCD, memperluas areal tanam, serta menjalin kerja sama dengan pihak yang kompeten.
Sehingga direncanakan produksi gula sebesar ±95.000 ton dan mampu menyumbang ± 5% dari produksi gula nasional.