Dalam wawancaranya dengan BBC pada Minggu (3/11/2024) kemarin, Reeves mengatakan dia tidak antikritik atas rencana pajaknya yang kontroversial itu. Namun, dia mengatakan pemerintah harus mengumpulkan uang demi menempatkan keuangan negara pada posisi yang kokoh.
Sementara Dyson mengatakan, tindakan Reeves justru membunuh bisnis keluarga yang sudah mapan. Tak hanya itu, dia juga menyebut menkeu Inggris itu memupus berbagai insentif untuk orang-orang yang hendak memulai bisnis baru.
Pasalnya, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pendapatan negara dengan mengurangi keringanan pajak properti bisnis atas warisan yang didapat para ahli waris dari pengusaha-pengusaha kaya yang meninggal dunia. Di Inggris, pajak itu dikenal dengan istilah iheritance tax atau pajak warisan.
“Reeves mengabaikan fakta bahwa kekayaan negara ini dibangun bukan oleh pemerintah, tetapi oleh perusahaan-perusahaan swasta dan para pengusaha,” kata Dyson.
“Sangat sulit dipercaya bahwa Partai Buruh dengan bangga menggembar-gemborkan upayanya untuk menarik investasi asing, sementara pada saat yang sama malah menghancurkan bisnis lokal,” tuturnya.
(Ahmad Islamy Jamil)