Secara tegas, Nanang sebagai akademisi mengambil sikap bertentangan dengan skema power wheeling karena merugikan masyarakat.
"Saya menolak karena nggak bagus untuk masyarakat. Itu juga berisiko menaikkan tarif listrik," ujar Nanang.
Nanang menjelaskan, power wheeling merupakan skema yang lazim dalam sistem liberalisasi ketenagalistrikan yang tidak cocok diterapkan di Indonesia.
"Masyarakat Indonesia butuh kepastian tarif Listrik sesuai dengan daya beli. Dan itu harus ada peran negara. Tidak boleh itu diliberalisasi," ujar Nanang.
(taufan sukma)