Kemudian, Gembong berharap masyarakat bisa mendapat suplai air bersih yang lebih layak jika nanti pengelolaan air minum sudah ditangani sepenuhnya oleh PAM Jaya.
“Kalau pemprov punya kemauan dalam mengambil alih ini, saya yakin PAM mampu menjalankan dengan baik. Ke depan justru pelayanan air minum kepada masyarakat jauh lebih baik ketika ditanganin Pemprov melalui PAM,” ujar Gembong.
Selain itu, Gembong juga meminta PAM Jaya memiliki target khusus untuk perbaikan pipa setiap tahunnya, dengan harapan air yang diterima masyarakat sudah layak minum.
“Ke depan kualitas air yang diterima masyarakat sudah baik, ditopang oleh jaringan yang berkualitas. PAM juga harus punya target sekian tahun ke depan harus bisa menciptakan air minum untuk warga Jakarta,” tuturnya.
Sementara, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengaku siap melakukan upaya-upaya perbaikan kerusakan atau kehancuran material pipa akibat adanya reaksi kimia (korosi) yang menyebabkan kebocoran.
“Pertama kita memang baru kick of tentang pengambilalihan, ini masa transisi. Kita ada proses due diligence, inventarisasi (permasalahan) dulu semua. Dari situ baru kita kemudian melakukan analisa kajian pada pipa yang terkena korosi,” ujarnya.
(FRI)