"Dari sini kita dorong ke IKN. Sebelum (jaringan pipa) masuk IKN, kita bisa masukkan ke RDMP Balikpapan. Terus jalan yang dilalui pipa, bisa dibangun industri. Nanti tinggal taping-taping saja," ujar Teten, Sabtu (4/11/2023).
Menurut Teten, upaya pembangunan jaringan pipa gas tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, terkait pemaksimalan pemanfaatan energi bersih di kawasan IKN.
Karenanya, Teten pun berharap agar rencana tersebut dapat masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga bisa mendapat banyak sumber pendanaan.
Saat ini, Badak LNG juga berencana membangun LNG Hub, LPG Hub dan regasifikasi. Menurut Teten, saat semua sudah terbentuk dan berjalan maka dapat berfungsi sebagai Regular Alternative Emergency (RAE).
"Misalnya di Sulawesi, Papua kekurangan gas, Badak (Kilang Badak) kan punya bandara, kita kerja sama dengan Pelita (Pelita Air), tabung isi di sini, 3 kilogram 12 kilogram, terbangin ke Papua. Di sini RAE-nya lengkap bisa lewat laut, darat, bisa udara. Satu-satunya di Indonesia RAE sebesar ini," tutur Teten.